Baca Komik Horor

Chapter 1 Chapter 2 Chapter 3 Chapter 4 Chapter 4b Chapter 5

Jumat, 13 Februari 2009

Profil Zakaria (Jaka) - Santri Jaka Bendo

Ada baiknya jika kita tahu terlebih dahulu, siapa sebenarnya tokoh utama dalam cerita komik Santri Jaka Bendo?


Jaka adalah adalah seorang bocah berusia14 tahun. Sejak saat itu dia sudah mulai berkelana meninggalkan tempat tinggalnya disebuah desa kecil di lereng gunung Argopuro. Dia bertekat menuntut ilmu demi mewujudkan harapan orang tuanya agar kelak ia bisa menjadi orang berguna dimata masyarakat. Dengan niat yang kuat dia bulatkan tekat untuk menempuh jalan panjang guna menggapai ilmu manfaat dan barokah. Walau berbagai halangan dan rintangan menghadang, ia akan menghadapinya dengan tabah. Ia memiliki Bendo sakti (semacam golok yang ujungnya bengkok) yang menjadi incaran banyak orang.

Kepribadian

Jaka adalah anak yang murah senyum dan baik hati. Sikapnya lebih banyak diam. Ia juga tidak pernah memperlihatkan kemarahannya pada orang lain. Jarang memulai pembicaraan walau pada orang terdekat sekalipun. Sifatnya susah ditebak karena selalu bersikap seolah-olah menyembunyikan sesuatu.

Masa kecil

pada masa kecil, Jaka adalah anak yang sangat nakal, terutama terhadap adiknya. Pada saat masih berusia 7 tahun, ia mengalami peristiwa paling menyedihkan dalam hidupnya. Ia sudah harus menerima kenyataan yang menyakitkan dengan kematian adik semata wayangnya. Ia menyaksikan dengan kedua bola matanya melihat adiknya terjatuh ke dasar jurang yang curam.
Pada waktu itu adiknya berniat untuk ikut kakaknya bermain diatas bukit. Namun Jaka memarahi adiknya dan menyuruhnya untuk pulang. Tapi sang adik justru bersikeras untuk ikut. Saat itulah peristiwa tragis terjadi. Karena dipenuhi perasaan marah, secara spontan Jaka mendorong adiknya ke jurang. Melihat adiknya terlempar, seketika itu pula hatinya menyesal seolah tak percaya kalau ia begitu tega mendorong adiknya ke jurang. Ia hanya diam dan tak berkata apa-apa. Dalam dirinya mengalir perasaan bersalah yang hebat. Tak lama kemudian ia mulai berlari menuruni bukit untuk mencari adiknya. Ia mulai bertertiak tatkala melihat adiknya tergeletak dengan darah mengalir dari kepalanya. Ia bergegas menggendong dan membawanya pulang kerumah. Namun naas, nyawa sang adik sudah tak tertolong. Begitu Jaka mengetahui adiknya sudah meninggal, jeritan dan tangis tak terelakkan. Air matanya tak henti-hentinya mengalir dari kedua matanya. Siang dan malam jaka terus menangis dengan dipenuhi perasaan bersalah dan penyesalan yang mendalam. Tangisnya mulai menjadi-jadi tatkala ia mengingat kejadian waktu itu.
Sejak saat itu ia baru menyadari akan pentingnya keberadaan sang adik disisinya. Ia sadar bahwa selama ini ia selalu jahat terhadap adiknya. Selama ini ia tak pernah menyayangi adiknya layaknya sebagai seorang kakak. Ia menganggap adiknya sebagai pengganggu kala ia sedang bermain bersama teman-temannya. Namun semuanya sudah terlambat, penyesalannya seolah tak berguna karena sang adik sudah tak ada lagi didunia ini. Ia tidak pernah menyangka akan ditinggal sang adik secepat itu.
Semenjak kepergian adiknya, jiwanya mulai terguncang. Ia shock berat. Sikapnya yang mulanya periang dan aktif berubah menjadi anak yang pendiam. Yang dulunya nakal, sekarang lebih ramah dan santun. Jaka hampir tidak pernah mengeluarkan kata-kata yang bisa menyinggung perasaan orang lain. Ia juga tidak pernah membalas ejekan, makian, dan perilaku kasar yang ditujukan padanya. Ia takut kalau ucapan dan tindakannya kelak akan mencelakakan orang lain. Jaka tidak mau kejadian yang menimpa adiknya akan terulang kembali pada orang lain. Ia tidak ingin berbuat satu kesalahan lagi dalam hidupnya. Dan sampai saat ini, sikapnya masih banyak mengundang berbagai misteri.
Apa yang terjadi pada Jaka? Akan menjadi seperti apa kehidupannya kelak? Nantikan cerita petualangan hidupnya dalam menempuh kerasnya dunia di serial komik berjudul Santri Jaka Bendo.

1 komentar: